AUD/USD Tembus 0,7600 di Terendah RBA, Fokus Pada Ketenagakerjaan Australia

• AUD/USD melanjutkan penurunan pasca-Fed karena Gubernur RBA Philip Lowe terdengar ragu-ragu.
• Lowe dari RBA mengatakan bahwa terlalu dini untuk mempertimbangkan penghentian pembelian obligasi.
• Kontrak berjangka S&P 500 melanjutkan penurunan, imbal hasil Treasury AS tetap menguat karena pasar mencerna tindakan Fed.
• Perubahan Ketenagakerjaan Australia akan menjadi kuncinya, data AS, katalis risiko juga akan menghibur para pedagang.

AUD/USD mendapat pukulan lain ke selatan, dekat 0,7600 pada saat berita ini dimuat, karena Gubernur RBA Lowe terdengar berhati-hati atas penurunan dan kenaikan suku bunga selama pidato Kamis pagi. Pasangan AUD ini mencatat kemerosotan terberat dalam dua minggu pada hari sebelumnya, setelah pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve AS (Fed), dalam intraday turun 0,10% pada saat sesi Asia.

Gubernur RBA Philip Lowe menyebutkan bahwa ekonomi Australia masih "dalam fase pemulihan, jalan masih panjang" selama pidato terakhirnya. Kepala RBA juga mengatakan, "Tekanan inflasi tetap tenang dan kemungkinan akan tetap demikian," serta, "Pertumbuhan upah melemah karena perusahaan fokus pada pembatasan biaya."

Setelah pidato tersebut, AUD/USD melanjutkan penurunan hari sebelumnya di tengah kekhawatiran pergerakan ekonomi yang lebih lambat di Australia. Juga yang membebani harga pasangan ini mungkin sentimen pasar yang suram.

Sentimen pasar tetap mendukung obligasi AS dan greenback, membebani ekuitas dan komoditas, di tengah ekspektasi penarikan uang mudah yang lebih cepat menyusul sinyal awal penurunan suku bunga Fed dan kenaikan suku bunga. Dengan itu, Kontrak berjangka S&P 500 turun 0,35% sementara imbal hasil Treasury AS 10-tahun tetap lebih kuat di sekitar level tertinggi delapan hari setelah naik paling besar sejak awal Maret pada hari Rabu.

Meskipun Fed membiarkan suku bunga acuan dan pembelian obligasi tetap utuh, revisi ke atas bank sentral AS terhadap ekonomi dan perkiraan suku bunga memicu serbuan pasar ke obligasi dan dolar AS pada hari sebelumnya. Karenanya, Federal Reserve AS (Fed) sekarang mengharapkan PDB AS tumbuh 7,0% pada 2021 dibandingkan 6,5% sebelumnya sedangkan data PCE, pengukur inflasi pilihan Fed, terlihat pada 3,4% untuk 2021 dan 2,1% untuk tahun depan.

Lebih lanjut, ekspektasi kenaikan suku bunga, sebagian besar dikenal sebagai dot-plot, menunjukkan bahwa tujuh pejabat Fed mengharapkan kenaikan pada tahun 2022 dan 13 pada tahun 2023. Selain itu, Ketua Fed Jerome Powell menerima bahwa kenaikan inflasi bisa lebih konsisten dari yang diperkirakan sebelumnya dan membebani sentimen pasar, serta harga AUD/USD hari sebelumnya.

Ke depan, laporan pekerjaan Australia untuk Mei akan menjadi katalis utama terdekat menjelang data tingkat kedua AS. Di antara data ketenagakerjaan Australia, Tingkat Pengangguran kemungkinan akan tetap tidak berubah di 5,5% dan Tingkat Partisipasi mungkin juga naik sedikit ke 66,1% dari 66,0% sebelumnya, membuatnya kurang penting jika sesuai dengan perkiraan. Namun, lonjakan yang diharapkan dalam Perubahan Ketenagakerjaan ke +30 ribu dari -30,6 ribu akan menjadi kunci untuk diikuti dan dapat menarik kembali pembeli AUD/USD jika konsensus pasar terbukti benar.

Baca: Pratinjau Ketenagakerjaan Australia: Jalan panjang menuju pemulihan

Analisis teknis

Setelah menembus garis tren naik yang menghubungkan posisi terendah yang dicatat pada pertengahan April dan awal Juni, di sekitar 0,7655, AUD/USD menjadi berisiko untuk menguji area 0,7560-50 yang terdiri dari terendah yang ditandai pada bulan Februari dan Maret, juga SMA 200-hari, selama pelemahan lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa terendah 3 Juni di dekat 0,7645 menjaga sisi atas terdekat pasangan AUD ini.