WTI Turun Dari Tertinggi Multi-Tahun, Di Dekat $ 71,50

WTI (minyak berjangka di NYMEX) melanjutkan reli kemarin dan mencapai tertinggi baru empat setengah tahun di $ 71,88 sehari sebelumnya, sebelum sedikit turun mendekati level $ 71,50.

Reli yang sedang berlangsung dalam harga minyak terutama didorong oleh prospek pengetatan pasokan, karena pasar mengharapkan AS untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran, menyusul kegagalan perjanjian nuklir Iran.

WTI juga menemukan dukungan dari harga yang lebih tinggi yang diproyeksikan oleh analis, di mana Goldman Sachs menyebutkan bahwa sanksi baru dan risiko terhadap pasokan di tempat lain, terutama di Venezuela, menyiratkan ada kemungkinan besar harga yang lebih tinggi.

Selain itu, data stok minyak mentah EIA yang bullish kemarin juga berkolaborasi dengan kenaikan harga. Data EIA terbaru menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 2,2 juta barel dalam seminggu hingga 4 Mei menjadi 433,76 juta barel.

Selanjutnya, pasar menunggu laporan inflasi AS untuk perdagangan Dolar baru, yang bisa berdampak besar pada minyak yang sensitif terhadap USD.

Tingkat Teknis WTI

Mike Paulenoff, Penulis MPTrader.com menyampaikan pandangan teknisnya tentang WTI: “Dari perspektif jangka panjang, ada benturan melawan resistensi di sekitar $ 71- $ 72. Jika tidak ada pembalikan penurunan dari dalam dan di sekitar level saat ini, di tengah non-konfirmasi mencolok kekuatan terbaru dari $ 63 ke $ 71,29, maka kita akan mempertimbangkan bahwa Minyak siap untuk vertikal assault-- jenis blow-off gerakan terbalik -- yang akan mengakhiri periode reli pemulihan Februari 2016. Skenario seperti itu akan mengarahkan Minyak menuju konfrontasi dengan trendline turun 10 tahun, yang saat ini memotong sumbu harga di sekitar $ 78,00. Hanya terobosan di bawah $ 68,00 akan mulai berkompromi dengan skenario blow-off sisi atas.”