Back

WTI Rebut Kembali Area $81,50 karena Arab Saudi dan Rusia Memperketat Pasokan

  • WTI memulihkan pelemahan baru-baru ini dan merebut kembali level $81,50 pada hari Jumat.
  • Arab Saudi akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak sukarela sebesar satu juta barel per hari (bph) hingga September.
  • Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS naik menjadi 227 ribu minggu lalu; IMP Jasa ISM (Juli) turun ke 52,7 dari 53,9 sebelumnya.
  • Para investor akan mengamati dengan seksama data Nonfarm Payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

Western Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar level $81,58 sejauh ini pada hari Jumat. WTI memantul dari level terendah mingguan $74,45 pada hari Kamis karena Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemangkasan produksi minyak secara sukarela.

WTI mendapatkan momentum setelah pengumuman perpanjangan pemangkasan produksi sukarela Arab Saudi. Arab Saudi akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak sukarela sebesar satu juta barel per hari (bph) hingga September. Pada bulan September, produksi Arab Saudi diantisipasi akan berada di sekitar 9 juta bph. Sementara itu, ekspor minyak Rusia akan turun 300.000 bph di bulan September, menurut Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.

Berbicara mengenai data, US Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah turun 17 juta barel, penurunan paling tajam sejak pencatatan dimulai pada tahun 1982. Peningkatan operasional kilang dan ekspor minyak mentah yang kuat memicu penurunan tersebut. Sementara itu, American Petroleum Institute mengindikasikan pada hari Selasa bahwa stok minyak mentah AS turun sekitar 15,4 juta barel pada pekan yang berakhir 28 Juli setelah naik 1.319 juta barel pada pekan sebelumnya. Para analis memprakirakan penurunan sebesar 1,37 juta barel.

Selanjutnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis bahwa Klaim Pengangguran Awal meningkat menjadi 227.000 untuk pekan yang berakhir pada 29 Juli, sesuai dengan ekspektasi. Di saat yang sama, ISM Service PMI untuk bulan Juli turun ke 52,7 dari 53,9 sebelumnya dan lebih buruk dari ekspektasi 53. Para pelaku pasar akan mengambil lebih banyak isyarat dari inflasi upah AS dan data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Data-data ini dapat memberikan petunjuk mengenai panduan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) untuk tahun ini. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat memperlambat perekonomian dan mengurangi permintaan minyak.

Di sisi lain, IMP Jasa Caixin Tiongkok naik ke 54,1 di bulan Juli dari 53,9 sebelumnya, lebih baik dari konsensus pasar 52,5. Angka ekonomi Tiongkok yang optimis dapat menguntungkan harga WTI karena Tiongkok adalah konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Selain itu, pemeritnah Tiongkok berkomitmen untuk menyediakan sumber daya keuangan tambahan kepada sektor swasta untuk meningkatkan kepercayaan diri karena ekonomi yang melambat. Hal ini, pada gilirannya, dapat membatasi penurunan harga WTI.

Ke depan, Nonfarm Payrolls AS akan diawasi secara ketat minggu ini. Perekonomian AS diperkirakan telah menciptakan 180.000 lapangan pekerjaan di bulan Juli. Para pelaku pasar akan memantau angka-angka tersebut dan mencari peluang perdagangan di sekitar harga WTI.

Indeks Dolar AS: Pembeli DXY masih Berada di Sekitar 102,50 karena Imbal Hasil tetap Lebih Kuat Jelang NFP AS

Indeks Dolar AS (DXY) berbalik naik ke 102,50 karena menantang pembalikan arah hari sebelumnya dari level tertinggi dalam satu bulan pada Jumat pagi.
Baca selengkapnya Previous

USD/JPY Pertahankan Kenaikan Intraday Moderat, tetap di Bawah 143,00 karena Pedagang Tunggu NFP AS

Pasangan USD/JPY menarik beberapa aksi beli setelah penurunan tajam korektif hari sebelumnya dari sekitar level 144,00, atau level tertinggi empat min
Baca selengkapnya Next